Budaya Melanesia Papua Juga Merupakan Kekayaan Bunga Bangsa Indonesia

Di Tahun Lalu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Festival Budaya Melanesia yang bertemakan "Merayakan Keragaman Budaya Melanesia Dunia". Perayaan ini diselenggarakan melalui berbagai agenda budaya dan diskusi di Kupang, Nusa Tenggara Timur, di 26-30 Oktober 2015 yang lalu.


Didalam festival itu, Truman Simanjuntak memberikan penambahan wawasan mengenai Melanesia. Truman sendiri merupakan profesor riset dari Pusat Arkeologi Nasional. Menurut para pakar arkeolog terkenal, wilayah pasifik memiliki hubungan sejarah dan budaya dengan Indonesia. Daerah itu dihuni oleh manusia modern awal sejak 60.000 tahun yang lalu.



Kepulauan Pasifik terdiri dari sekitar 20.000 hingga 30.000 pulau yang terletak di Samudra Pasifik ; jumlah sebenarnya tidak diketahui. Pulau-pulau tersebut kadang-kadang dinamakan Oseania, dan secara tradisional digolongkan menjadi tiga gugus kepulauan :
(1) Melanesia
(2) Mikronesia
(3) Polynesia
Melanesia artinya kepulauan hitam. Pulau-pulau yang masuk kategori ini ialah New Guinea , Kaledonia Baru, Vanuatu, Fiji, dan Kepulauan Solomon. Jadi pulau papua yang terbagi menjadi 2 wilayah , PNG dan Indonesia merupakan wilayah kebudayaan melanesia juga. (wikipedia)



Orang-orang Melanesia memiliki ciri khas rambut hitam dan keriting. Melanesia berasal dari kata melas bahasa Yunani, yang berarti hitam dan nesos yang berarti pulau. Sejak 60.000-30.000 tahun yang lalu, sebagian besar Indonesia dihuni oleh manusia modern awal.




Manusia moderen tersebut mulai menghuni gua-gua, yang merupakan gaya hidup baru yang tidak ditemui dalam peradaban sebelumnya. Selain menghuni gua, mereka juga memenuhi kebutuhan dasar mereka dengan berburu dan meramu, membuat alat-alat dari batu dan telah dikenal perapian. Mereka juga meninggalkan jejak peradaban mereka melalui lukisan gua, dan tradisi seperti pemakaman bagi orang mati pada akhir periode pleistosen.




Truman mengungkapkan bahwa selama 60.000 tahun, sampai sekarang, kehidupan Melanesia di Indonesia telah bernuansa dengan empat faktor. Pertama, kedatangan manusia modern awal, atau Homo sapiens, nenek moyang jauh dari Melanesia. Temuan di gua Song Terus, Jawa Tengah, menunjukkan bahwa mereka sudah tahu api dari 39.000 menjadi 18.000 tahun yang lalu. Sementara di sebuah gua di Maros, mereka telah diabadikan peradaban mereka dengan lukisan batu dalam bentuk cetakan telapak tangan kencan 40.000 tahun yang lalu.



Dari beberapa bukti arkeologi di sebutkan, ada pergeseran dari pola pemukiman yang mengakibatkan pergeseran peta pola hidup masyarakatnya. Ras melanesia, pada umumya berkumpul dan sering di jumpai di bagian timur Indonesia.

Postingan terkait: